Kamis
PANORAMIC
Dental / gigi seringnya tertutup oleh tulang maxilla dan mandibula. Radiografi panoramic dapat membuat foto gigi, tanpa tertutupi / overlaping dengan tulang-tulang tersebut.
Panoramic berasal dari kata Panorama, artinya pandangan yang tak terhalang dari berbagai arah untuk melihat suatu bayangan atau obyek.
Panoramic dibuat berdasarkan penggunaan sumber sinar :
Sumber sinar intra oral
Sumber sinar extra oral
Sumber sinar intra oral
Film diletakkan diluar
Sumber sinar dimasukkan ke dalam mulut
Film tanpa screen / screen low speed
Upper or lower jaw
Focal spot kecil ( 0.10 – 0.15 mm )
Penggunaan arus 0.5 – 1.0 mA
kV : 40 – 80 kV
Memakai kurva kaset
Diistilahkan sebagai pemeriksaan Panografi
Sumber sinar extra oral
( Rotational Panoramic Radiography )
Hystory :
dr. H. Numata (1934)
Film diletakkan didalam mulut ( upper or lower jaw )
Digunakan pesawat yang memutari rahang pasien
Exposi selama pesawat bergerak
Berkas sinar keluar melalui celah sempit
dr. Patero (1948)
menggunakan prinsip yang sama dengan Numata, hanya saja pasien yang bergerak, sumber sinar tetap
Film menggunakan IS, karena tahun 1946 speed film yang ada relatif slow film
Untuk pemeriksan rahang atas atau rahang bawah
Nama : Parabolografi
Tahun 1949 : Patero
melakukan penelitian terhadap pemeriksaan parabolografi tetapi dengan menggunakan film extra oral
Pada metode ini film-kaset dan pasien diatur dalam kecepatan yang sama, sumber radiasi tetap
Pada teknik ini memungkinkan rahang yang melengkung dapat dilihat secara datar/lurus seperti pada panoramic
Dinamakan teknik Pantomografi;
Panoramic : pandangan yang tak terhalang dari semua arah
Tomografi : teknik x-ray untuk membuat radiograf pada kedalaman tertentu, tanpa adanya intervensi jaringan diatas maupun dibawahnya
Watson & Son Lth. Berkolaborasi dengan Dr. Blackman
mengkomersilkan pantomograph, yang diberi nama Rotograph; yaitu rotary radiograf dengan cara merotasikan pasien dan kurva film secara simultan dengan arah yang berlawanan, sementara sumber radiasi tetap.
Pada pesawat ini hanya bagian yang mempunyai jarak yang tetap dari film yang dapat digambarkan secara baik
Panorec I
pada sistem ini tabung sinar-X dan film hoder berotasi secara berlawanan, kepala pasien / obyek tetap
Ada 2 kolimator slit (celah sempit)
a. satu antara tube head dan pasien
b. satu antara pasien dan kaset
Film yang digunakan jenisnya flat
Ada 2 kali rotasi; setelah salah satu sisi dari rahang difoto, mesin berhenti. Pasien secara manual diposisikan lagi pada sisi yang lain, eksposi dilanjutkan.
Karena mesin sempat berhensti sebentar, maka pada gambarnya ada bagian putih pada tengah film (gambar tidak tersambung secara sempurna)
Panorec II
Gambar sudah tersambung
Pasien diam, tabung x-ray & film-kaset rotai mengelilingi kepala pasien
Kaset-fim berotasi pada sumbunya dibelakang celah sempit antara pasien dan kaset-film.
Film Panoramic dan IS
Film panoramic mempunyai emuli photosensitive dan menggunakan kaset yang dilengkapi IS.
IS digunakan karena dapat menurunkan dosis radiasi yang diterima pasien dan dapat menghasilkan kualitas radiograf yang baik.
Bila film panomaramic menggunakan NSF / direct exposure maka dosis pasien lebih banyak
Ukuran film panoramic 5 x 12 inchi (12.5 x 30 cm) atau 6 x 12 inchi (15 x 30 cm)
Double emulsi, kecuali film yang terbungkus sendiri
Rare earth screen-film; dimana exposure yang dibutuhkan lebih kecil tnpa harus kehilangan detail bayangan
Setiap kaset dilengkapi sepasang IS.
Persiapan Pasien
Lepaskan bahan kaca dan metalik pada bagian kepala dan leher
slayer, kalung
tindik hidung, anting
kaca mata
barang-barang lain yang dapat diproyeksi kan pada gambar, seperti : alat bantu dengar, penjepit rambut, permen karet, dll)
Gigi palsu (seluruh atau sebagian)
Jaket atau sweater dilepas
disarankan pasien menggunkaan apron selama pemeriksaan
Posisi Pasien Yang Tepat
Suruh Pasien duduk atau berdiri dengan punggung tegak
Jelaskan kepada pasien bagaiman jalannya pemeriksaan (rotasi pesawat, dll)
Kepala pasien diatur sedemikian rupa sehingga garis ala-tragus 5° dari sumbu horisontal
Atur MSP kepala pasien tegak lurus
Masukkan bite blok antara gigi seri rahang atas dan bawah
Suruh pasien meletakkan dagu di tempat dagu.
Suruh pasien mengatupkan bibir, dan letakkan lidahnya berlawanan dengan atap mulut
Lihat profile index, jika angka pada kepala tidak sesuai dengan yang terbaca pada bite blok holder, maka bayangan gigi akan kabur dan tampak lebih horisontal.
Kesalahan yang Sering Terjadi Pada Teknik Panoramic
Hanya sekitar 20% radiograf panoramic yang bebas error, 80% kesalahan disebabkan karena positioning, 20 % karena hal teknis.
Error pada Eksposi Film dan Processing
Gambar pada panoramic dapat terlihat terang (low density), gelap (high density), kabur atau hanya separo bayangan yang terlihat.
Low Density, sebab:
kVp dan / atau mA tidak diset cukup tinggi
Pemilihan kVp dan mA tergantung pada :
a.ukuran dan bentuk kepala
b.ketebalan soft tisuue pada wajah dan leher
c.struktur tubuh
d.ada tidaknya gigi
e.sinar-X arahnya tidak tepat pada celah di holder kaset
f.kombinasi screen-film yang tidak tepat
g.larutan developer yang lemah
h.waktu developer yang tidak cukup
i.suhu developer terlalu rendah
High Density, sebab :
a.kVp dan / atau mA terlalu tinggi
b.kombinasi screen-film yang tidak tepat (biasanya screen-film fast tidak disesuaikan dengan pemilihan kVp dan/atau mA.
c.Developer terlalu kuat
d.Waktu pembangkitan yang lama (pada manual processing)
e.Suhu developer terlalu panas
Over-expose film masih dapat digunakan untuk diagnostik jika dilihat dengan viewing / light case yang mempunya intenstitas cahaya yang tinggi.
Fog : unexpose silver halide terbangkitkan; menyebabkan kontras rendah
Penyebab:
a.Penyimpanan film yang tidak baik:
b.penyimpanan film dan unloading kaset pada daerah yang mempunyai temperatur dan kelembaban yang tinggi
c.penyimpanan expose dan unprocess film dekat tanki developer yang tidak ditutup
penyimpanan film didekat sumber radiasi
d.penggunaan film yang expire date
e.kesalahan penggunaan larutan pencucian (contoh penggunaan replenisher pada manual developer digunakan untuk otomatic)
f.Terkena cahaya yang tak terduga
Masuknya cahaya karena kebocoran kaset
safe light yang tidak aman (daya lampu tidak sesuai, filter yang tidak sesuai, terlalu dekat jarak safe light dan film, terlalu lama dibawah safe light)
merokok di kamar gelap
film terbakar sebagian
g.Kombinasi film-screen yang tidak pas, khususnya jika menggunakan high-speed film
h.Larutan developer yang sudah lama atau terkontaminasi
i.Waktu dan suhu developer yang berlebihan
Kaset diletakkan terbalik
Hanya sebagian film yang terekspose
Biasanya disebabkan karena pemasukan film yang tidak sampai ujung paa flexible cassette, tidak memposisikan kaset-film pada posisi start awal, peletakan kaset yang tidak tepat pada tempatnya.
Garis putih vertikan pada radiograf
Terjadi pada mesin / pesawat yang tidak mempunyai switch otomatis, dimana eksposure akan berhenti meskipun tombol switch dilepas meski hanya sebentar. Pada pesawat panoramic terbaru, ekposi tidak dapat dimulai sebelum mesin kembali pada posisi awal.
Adanya garis vertikal hitam dan putih secara selang seling
Pergerakan kaset holder yang tidak beraturan, khususnya pada awal rotasi.
Artefak yang acak pada film
Cek screen didalam kaset dari kontaminasi (kertas, bulu, debu, paper klip dan sebagainya) yang akan menyebabkan gangguan cahaya sampai kefilm, sehingga mengakibatkan pada area atau daerah tersebut kekurangan density
Masalah processing
Corengan/streak (densitas yang tidak seimbang), disebabkan karena:
developer dan fixer replem\nisher rendah
roll pada atomatik prosessing
air pencucian yang kotor
bahan kimia
Tanda / marks pada permukaan film
Kepucatan / kelunturan film, disebabkan :
adanya larutan fixer didalam developer
processing yang telalu cepat
fixer yang lelah
( Olaf E Langland, DDS, MS, FACD, dkk, Panoramic Radiology, Second Edition, Lea & Febiger, Philadelphia, 1989)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar