Kampus Teknik Elektro Medik
Selamat Datang diBLOG Mata Kuliah Teknik Elektro Medice di kelola oleh: Mardiana, S.T.

Kamis

IC Mikrokontroller AT89s51

Penggunaan IC AT 89S51 memiliki beberapa keuntungan dan keunggulan, antara lain tingkat kendala yang tinggi, komponen hardwere eksternal yang lebih sedikit, kemudahan dalam pemrograman. Dan hemat dari segi biaya. IC AT 89S51 memiliki program internal yang mudah untuk dihapus dan diprogram kembali secara berulang – ulang. Pada pesawat ini IC AT 89S51 berfungsi sebagai sentral control dari segala aktivitas pesawat. Mulai dari timer untuk mengontrol lamanya elektroda bekerja. Pada pesawat ini IC AT 89S51 ini juga dimanfaatkan sebagai pengubah suhu sensor suhu untuk dikonversikan dalam satuan kadar mineral yang ditampilkan dalam display berupa seven segment.



Gambar 5.5 IC AT 89S51

Beberapa fungsi dari kaki pin pada IC mikrokontroler AT89S51 yaitu :

1. Port 0

Port 0 adalah 8 bit open drain bi-directional port I/O. pada saat sebagai port output, tiap pin dapat dilewatkan ke-8 input TTL. Ketika logika satu dituliskan pada port 0, maka pin-pin ini dapat digunakan sebagai input yang berimpendansi tinggi. Port 0 dapat dikonfirmasikan untuk demultiplex sebagai jalur data/addres bus selama membaca ke program eksternal dan memori data. Pada mode ini P0 mempunyai internal Pullup. Port 0 juga enerima kode bytre selama pemograman Flash. Dan mengeluarkan kode byte selama verifikasi program.

2. Port 1

Port 1 adalah 8 bit bi-directional port I/O dengan internal Pullup. Port 1 mempunyai output yang dapat dihubungkan dengan 4 TTl input. Ketika logika ‘1’ dituliskan ke port 1, pin ini di pull hight dengan menggunakan internal pullup dan dapat digunakan sebagai input. Port 1 juga menerima addres bawah selama pemrograman Flash dab verifikasi.

3. Port 2

Port 2 adalah 8 bit bi directional port I/O dengan Pullup. Port 2 output buffer dapat melewatkan empat TTL input. Ketika logika satu dituliskan ke port 2, maka mereka dipull hight dengan internal Pullup dan dapat digunakan sebagai input.

4. Port 3

Port 2 adalah 8 bit bi directional port I/O dengan Pullup. Output buffer dari Port 3 dapat dilewati empat input TTL. Ketika logika satu dituliskan keport 3, maka mereka akan dipull hight dengan internal pullup dan dapat digunakan sebagai input. Port 3 juga mempunyai berbagai macam fungsi/fasilitas. Port 3 juga menerima beberapa sinyal kontrol untuk pemrograman Flash dab verifikasi.

5. RST

Input reset. Logika hight pada pin ini akan mereset siklus mesin (IC).

6. ALE/PROG.

Pulsa output Addres Latch Enable digunakan untuk lantching byte bawah dari addres selama mengakses ke eksternal memory. Pin ini juga merupakan input pulsa program selama pemrograman Flash. Jika dikehendaki, operasi ALE dapat didisable dengan memberikan setting bit 0 dari SFR pada lokasi 8EH. Dengan Bit Set, ALE disable, tidak akan mempengaruhi jika mikrokontroler pada mode eksekusi eksternal.

7. PSEN

Program Store Enable merupakan sinyal yang digunakan untuk membaca program memory eksternal. Ketika 8951 mengeksekusi kode dari program memory eksternal, PSEN diaktifkan dua kali setiap siklus mesin.

8. EA/VPP

Eksternal Acces Enable, EZ harus diposisikan ke GND untuk mengaktifkan divais untuk mengumpankan kode dari program memory yang dimulai pada lokasi 0000h sampai FFFFh. EA harus diposisikan ke VCC untuk eksekusi program internal. Pin ini juga menerima tegangan pemrograman 12 volt (Vpp) selama pemrograman Flash.

9. XTAL1

Input untuk oscillator inverting amplifier dan input untuk inte rnal clock untuk pengoperaian rangkaian.

10. XTAL2

Output dari inverting oscillator amplifier.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar